Alvin Seorang Bocah 8 Tahun Berjuang Tempuh 50 KM Dari Bogor Untuk Sekolah Di Jakarta
Alvin Sang Pejuang Kecil
Berita Hari Ini ~ Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Saatnya Alvin beranjak dari tempatnya menimba ilmu di SDN Kebon Kacang 02 Petang, Tanah Abang, Jakarta Pusat menuju rumahnya. Sekolah Alvin terletak di jantung Ibu Kota, di belakang pusat perbelanjaan Thamrin City.
Akan tetapi, perjalanan Alvin untuk bisa bertemu orang tua dan saudaranya tak semudah yang dibayangkan. Bocah berusia 8 tahun itu saban harinya harus menempuh jarak sejauh 50 kilometer sebelum sampai ke rumah.
Alvin tak mengeluh, kondisi seperti ini sudah ia lakoni sejak 6 bulan yang lalu saat kedua orang tuanya pindah ke Parung Panjang, Bogor.
Dua kaki kecilnya dengan lincah berjalan menyusuri trotoar yang dipadati kendaraan. Mengenakan tas ransel berwarna merah, topi merah putih berlambang garuda dan seragam putih Alvin tampak bersemangat.
Ia berhenti di depan SPBU Kebon Kacang dan menunggu angkutan umum yang biasa mengantarnya ke Stasiun Karet.
Sesampainya di Stasiun Karet, siswa kelas dua itu bergegas menuju loket untuk membeli tiket ke stasiun Parung Panjang seharga Rp 6.000.
“Biasanya duduk di gerbong wanita,” ujar Alvin.
Baru 10 menit ia duduk di kursi KRL, Alvin sudah harus bersiap di pintu gerbong untuk transit di stasiun Tanah Abang dan pindah ke gerbong lain tujuan Parung Panjang.
Suasana stasiun Tanah Abang memang selalu ramai dan padat oleh pengunjung, terlebih di jam-jam pulang kantor.
Ia harus gerak cepat untuk mendapatkan tempat duduk, bila tak ingin berdiri selama 1,5 jam hingga sampai ke tujuan akhir, stasiun Parung Panjang.
Di dalam gerbong, Alvin lebih banyak diam dan menikmati pemandang melalui kaca bening yang ada di gerbong KRL.
Setelah menempuh waktu 1,5 jam menggunakan KRL, akhirnya kereta mengantarkan Alvin di pemberhentian terakhir stasiun Parung Panjang.
“Habis dari stasiun, biasanya jalan kaki kalau enggak ada ongkos. Tapi kalau punya ongkos naik mobil (omprengan),” kata Alvin.
Jarak Dari Stasiun Parung Panjang Ke Rumah Alvin 7 KM
Langit semakin gelap, Alvin berlari kecil mengejar omprengan yang sedari tadi terparkir di seberang stasiun. Si sopir menjalankan omprengannya dengan hati-hati, karena jalan yang dilalui belum beraspal, berlubang, dan digenangi air.
Jarak dari stasiun Parung Panjang menuju rumah Alvin masih sekitar 7 km atau 20 menit dengan mengendarai omprengan. Itu pun bila uang saku Alvin masih tersisa, berbeda saat uang jajannya habis di perjalanan. Alvin akan berjalan dari stasiun Parung Panjang menuju rumahnya.
“Turun di mana dek?” tanya si sopir kepada Alvin.
“Di minimarket Ceria,” sahut Alvin.
Rumah Alvin berada di paling ujung berdampingan dengan kebun yang terlihat tak terawat. Bangunan sederhana namun hangat. Di rumah itu, Alvin tinggal bersama ayah, ibu, tiga saudaranya, dan keluarga tantenya.
“Saya bangga sama Alvin, saya merasa sedih apalagi kalau lihat Alvin tidur. Saya sedih banget lihat dia kecapekan,” ujar Lasmawati, ibunda Alvin.
Sebelum tertidur, ibu bertanya,”Ada PR enggak? Kalau ada dikerjain dulu,” kata ibu.
Alvin menggeleng, ia sibuk bercengkerama dengan adik bungsunya yang masih berusia 7 bulan. Ayah Alvin jarang pulang karena mencari nafkah untuk keluarga.
“Kerjanya serabutan, kadang empat hari baru pulang bawa Rp70 ribu. Yah dicukup-cukupin aja,” ujar wanita berusia 38 tahun itu.
Baca Juga : Bayern Munchen Maju Ke Semifinal Liga Champions 2018 Setelah Bermain Imbang Dengan Sevilla
Baca Juga : 7 Fakta Dampak Mengerikan Dari Serangan Nuklir Di Hiroshima
Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang
Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya