BRIN Dorong Pertanian Hortikultura Lebih Hijau dengan Biopestisida dan Biostimulan
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus berkomitmen dalam mendorong pengembangan pertanian hortikultura yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan dan mengembangkan penggunaan biopestisida dan biostimulan sebagai alternatif ramah lingkungan dari pestisida kimia sintetis.
Dalam sebuah webinar yang digelar belum lama ini, Kepala Organisasi Riset Pangan dan Pertanian BRIN, Puji Lestari, menekankan pentingnya transisi menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan. “Lebih dari 110 juta hektar lahan di Indonesia telah digunakan untuk budidaya hortikultura. Potensi ini sangat besar, namun kita harus bijak dalam mengelola sumber daya alam kita,” ujar Puji.
Tantangan Pertanian Konvensional
Penggunaan pestisida kimia sintetis dalam pertanian konvensional memang efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran tanah dan air, serta resistensi hama terhadap pestisida. Selain itu, pestisida kimia juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan organisme bermanfaat lainnya.
Solusi dari Alam
Biopestisida dan biostimulan hadir sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan. Biopestisida adalah pestisida yang terbuat dari bahan alami seperti mikroorganisme (bakteri, jamur, atau virus), tumbuhan, atau hewan. Sedangkan biostimulan adalah zat yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara alami.
“BRIN tengah fokus pada riset pengembangan pestisida alami dengan memanfaatkan tumbuhan, mikroba, dan mineral,” tambah Puji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroba memiliki potensi besar sebagai agen biokontrol yang efektif dalam mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.
Manfaat Biopestisida dan Biostimulan
Ramah lingkungan: Tidak mencemari tanah dan air, serta tidak membahayakan organisme bermanfaat.
Selektif: Hanya menyerang organisme target (hama) dan tidak membahayakan tanaman atau hewan lainnya.
Meningkatkan kualitas produk: Hasil pertanian yang dihasilkan lebih sehat dan aman dikonsumsi.
Meningkatkan produktivitas: Biostimulan dapat membantu tanaman tumbuh lebih baik dan menghasilkan hasil yang lebih tinggi.
BRIN terus berupaya untuk mempercepat pengembangan dan komersialisasi biopestisida dan biostimulan. Selain itu, BRIN juga akan terus melakukan diseminasi informasi dan memberikan pelatihan kepada petani agar mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal.
“Kami berharap, dengan dukungan semua pihak, pertanian hortikultura di Indonesia dapat menjadi lebih berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tutup Puji.
Baca Juga : Indonesia Berencana Bangun Tol Bawah Laut di IKN
Pasang Taruhan Kalian Di Situs IDN Slot dan Togel Tergacor Mandiritogel
Deposit Pulsa, Ovo, Dana, Linkaja dan Gopay Tanpa Ditambah
New Member Depo Pertama 50rb Langsung Dapat 10rb