Mengenal The Devil’s Island Pulau Neraka Untuk Tahanan Di Prancis
Pulau Neraka The Devil’s Island
The Devil’s Island Koloni tahanan adalah tempat yang digunakan untuk memenjara narapidana lalu menjadikan mereka sebagai buruh tahanan.
Nah, Devil’s Island atau Pulau Iblis yang terletak di lepas pantai Guyana Prancis terdapat sebuah rumah tahanan Saint Laurent de Maroni yang kemudian menjadi koloni tahanan yang paling terkenal.
Dibangun oleh Kaisar Napoleon III dan beroperasi selama 1852-1946, selama hampir 100 tahun sekitar 70.000 narapidana dikirim ke sana, termasuk pelaku pembunuhan, pemerkosaan, dan tahanan politik.
Sebagain besar tahanan tidak pernah berhasil keluar dari pulau ini, diperkirakan 40 persen meninggal di tahun pertama, dan hanya 5000 yang selamat untuk menikmati kebebasan mereka.
Bagi tahanan, perjalanan menuju pulau itu saja sudah berbahaya, banyak yang tidak berhasil keluar kapal.
Beberapa tahanan berkelahi di dalam kurungan hingga saling membunuh selama perjalanan dan Tahanan yang menolak mematuhi perintah disiksa dengan uap.
Tahanan juga dipekerjakan dari jam 6 pagi hingga jam 6 malam, mereka mengerjakan pekerjaan berat seperti buruh bangunan, di sel, dan di rumah sakit.
Mereka akan tinggal di dalam sel kecil dan kotor yang ukurannya hanya 1,8×2 meter.
Pada siang, hari para tahanan berjalan dengan rantai. Sedangkan saat malam kaki mereka dibelenggu ke sebuah batang besi yang panjang.
Mereka kelaparan dan beberapa sangat kurus hingga seperti kerangka berjalan. Tidak heran banyak yang hanya menunggu untuk mati saja.
Sering terjadi perkelahian di antara para tahanan yang berakhir dengan pembunuhan, namun sebagian besar tidak dihukum.
Ketika mereka akhirnya meninggal, tubuh mereka dimasukkan ke dalam gerobak dorong dan dibuang ke laut.
Banyak yang mencoba melarikan diri. Namun tewas di laut yang berbahaya di sekitar kepulauan tersebut, karena arus yang kuat dan keberadaan ikan hiu.
“Itu benar-benar neraka yang hidup, terutama bila Anda menyadari bahwa dari 70.000 pria, tiga perempat meninggal di sini karena penyakit, kelaparan, dan penganiayaan,” kata petugas penjara Hermann Clarke.
Pulau yang ditinggalkan ini telah direnovasi pada tahun 1980an, namun struktur aslinya tetap dipertahankan dan telah menjadi daya tarik wisata.
Penjara Guyana bahkan menginspirasi sebuah film berjudul Papillon yang pernah menduduki top box office.
Baca Juga : Anak Niat Sembuhkan Ibunya Dengan Ritual Berujung Kematian Di Trenggalek
Baca Juga : Kemkominfo Blokir Tumblr di Indonesia, Berikut Alasannya !!
Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang
Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya