Kim Jong-Un Dan Presiden Korsel Sepakati Pembebasan Semenanjung Korea Dari Nuklir
Pembebasan Semenanjung Korea Dari Senjata Nuklir
Berita Hari Ini ~ Para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan mencapai kesepakatan untuk bekerja sama membebaskan Semenanjung Korea dari senjata nuklir.
Kesepakatan ini tercapai setelah KTT bersejarah antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in.
Kedua pemimpin menyampaikan pengumuman bersejarah itu di kawasan perbatasan.
Keduanya juga setuju untuk mendorong berbagai langkah untuk mengubah gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada tahun 1953 menjadi perjanjian damai yang lebih permanen pada tahun ini juga.
Rincian tentang bagaimana langkah-langkah denuklirisasi itu akan tercapai tidak dipapar jelas dan banyak analis tetap saja skeptis tentang antusiasme Utara belakangan ini untuk terlibat dalam dialog.
Butir-butir lain yang disepakati oleh pemimpin kedua Korea dalam pernyataan bersama itu adalah :
- Mengakhiri “aktivitas yang tidak bersahabat” di antara kedua negara
- Mengubah Zona Demiliterisasi yang membagi kedua negara menjadi “zona damai” dengan menghentikan siaran-siaran propaganda lintas batas
- Pengurangan senjata di wilayah itu seiring peredaan ketegangan militer
- Mendorong pembicaraan tiga pihak yang melibatkan AS dan Cina
- Melangsungkan reuni keluarga yang terpisah oleh perang
- Menghidupkan dan memodernisasi jaringan kereta api dan jalan raya melintasi perbatasan
- Partisipasi bersama lebih lanjut dalam berbagai acara olahraga, termasuk Asian Games tahun ini di Jakarta
- Komitmen untuk langkah denuklirisasi itu tidak secara eksplisit menyebut Korea Utara akan menghentikan kegiatan nuklirnya, tetapi lebih kepada tujuan “Semenanjung Korea yang bebas nuklir”.
Duo Korea Juga Sepakat Kerjasama Dalam komunitas internasional
Kedua negara juga “sepakat untuk secara aktif menggalang dukungan dan kerjasama komunitas internasional” untuk mencapai tujuan ini, kata pernyataan bersama itu.
Kedua pemimpin bertemu pada hari Jumat (27/4) disambut pasukan kehormatan dalam kostum tradisional di sisi Korea Selatan, setelah Kim Jong-un melintasi perbatasan dan memasuki garis demarkasi.
Keduanya lalu berjalan ke Wisma Perdamaian di Panmunjom, sebuah kompleks militer di zona demiliterisasi (DMZ) di wilayah antara kedua negara.
Kim kemudian mengundang presiden Korea Selatan Moon untuk melangkah sebentar melintasi garis demarkasi ke wilayah Korea Utara, sebelum keduanya kembali ke Korea Selatan – sambil berpegangan tangan.
Itu adalah momen yang tampaknya tidak dirancang dalam peristiwa yang susunan acaranya direncanakan sangat rinci itu.
Penjagaan Ketat Kepada Kim Jong-un
Sesudah pembicaraan sesi pertama berakhir, keduanya berpisah untuk melakukan makan siang masing-masing, dan Kim Jong-Un kembali ke Korea Utara dengan limusin hitam yang dijaga ketat.
Lalu setelah dia kembali pada sore hari, Kim dan Moon mengambil bagian dalam upacara yang ditandai penanaman pohon pinus menggunakan tanah dan air dari kedua negara.
Keduanya menyekop tanah di sekitar kaki pohon dan menggali batu bertuliskan nama-nama dan jabatan resmi mereka, serta pesan yang berbunyi: “Tanamlah kedamaian dan kemakmuran.”
Sebuah perjamuan kemudian diadakan di sisi Selatan. Kim Jong-un disuguhi roti, hidangan adonan kentang panggang ala Swiss suatu sentilan akrab terkait masa muda Kim saat kuliah di Swiss bersama hidangan khas Korea Utara, mie dingin, dan likor atau minuman Korea Utara yang beralkohol.
Kim didampingi sembilan pejabat terpercayanya, termasuk adik perempuannya yang kuat dan berpengaruh, Kim Yo-jong.
Baca Juga : Alumni 212 Minta Presiden Jokowi Untuk Menghentikan Kasus Hukum Habib Rizieq
Baca Juga : Menjelang Pertemuan Trump Puji Kim Jong-un Sebagai Pria Terhormat
Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang
Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya