Jumlah TKI Ke Jepang Melonjak Hampir Tiga Kali Lipat Tahun Ini
Jumlah TKI Ke Jepang Melonjak Hampir Tiga Kali Lipat Tahun Ini
Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berangkat ke Jepang meningkat hampir tiga kali lipat atau 192,2 persen menjadi 121.507 orang pada tahun ini dibandingkan tahun 2018.
Peningkatan jumlah pekerja TKI selama lima tahun terakhir disebabkan oleh rendahnya upah di Jepang.
Situasi ini membuat banyak pekerja Indonesia memandang Jepang sebagai negara tujuan yang menarik untuk mencari pekerjaan.
Alasannya adalah pengusaha di Jepang menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk menarik pekerja.
Gaji pokok bulanan pekerja magang asing akan meningkat sebesar 8% menjadi 177.800 yen atau sekitar 18,7 juta rupiah pada tahun 2022.
Warga negara Indonesia merupakan 56% dari pekerja berketerampilan khusus di Jepang.
Banyak yang bekerja di bidang manufaktur, konstruksi, pemeliharaan, dan layanan makanan.
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menunjukkan bahwa jumlah total pekerja asing di Jepang telah meningkat sebesar 40,3% dalam lima tahun menjadi 2,05 juta (per Oktober 2023).
Lanskap tenaga kerja asing di Jepang juga berubah akibat perubahan upah dan nilai tukar.
Pada tahun 2024, pekerja Vietnam akan melampaui pekerja Tiongkok dalam kelompok pekerja asing terbesar.
Jumlah pekerja Vietnam meningkat 63.6% dalam lima tahun menjadi 518.364 orang.
Banyak dari mereka berpartisipasi dalam program pelatihan pemagangan teknis yang bertujuan untuk mendukung transfer pengetahuan terkait pekerjaan ke negara-negara berkembang.
Sementara, jumlah pekerja asal China hanya tumbuh 2,3 persen karena kenaikan upah di Tiongkok,
serta melemahnya yen mengikis daya tarik bekerja di Jepang.
Namun, beberapa agen penempatan tenaga kerja ke Jepang melihat Indonesia berpotensi menyalip Vietnam soal pekerja asing.
Badan kepegawaian yang berbasis di Tokyo, Persol Global Workforce, mulai mendatangkan pekerja terampil tertentu di sektor pertanian tahun lalu berdasarkan perjanjian dengan lembaga pendidikan Indonesia.
Indonesia bercita-cita menjadi salah satu produsen pertanian terkemuka di dunia, dan ingin memperoleh keahlian melalui warganya yang bekerja di Jepang.
Beberapa pekerja dipekerjakan langsung oleh pertanian individu, Persol terkadang mengirimkan pekerja pertanian ke seluruh negeri selama musim sibuk.
“Indonesia dengan populasi 270 juta orang, memiliki banyak potensi, Kami percaya bahwa Jepang pada akhirnya memiliki potensi untuk melampaui Vietnam dalam hal perannya di pasar tenaga kerja,” kata Presiden Mynavi Global Motoki Yuzuriha.
Jumlah tenaga kerja asing yang berasal dari Nepal juga semakin meningkat.
Angkanya tersebut meningkat sebesar 78,5 persen dalam lima tahun menjadi 145.587.
Lebih dari 41% juga belajar di luar negeri di Jepang, persentase tertinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Jumlah pekerja asal Myanmar juga bertambah tajam menjadi 71.188 orang.
Di tengah ketidakstabilan politik dalam negeri, banyak warga Myanmar yang mencari pekerjaan di luar negeri.
Jepang telah menarik banyak pekerja yang berpendidikan tinggi dan dengan gelar sarjana.
Namun, menurut agen perekrutan Robert Walters Jepang, beberapa orang memilih Jepang karena biaya hidup lebih rendah dibandingkan kota-kota besar di Eropa dan Amerika.
Badan tersebut juga menyatakan akan terus merekrut personel dari negara-negara tersebut.
Baca Juga : Polisi Zimbabwe Tangkap Nabi “Gadungan” Perbudak 251 Anak
Pasang Taruhan Kalian Di Situs IDN Slot dan Togel Tergacor Mandiritogel
Deposit Pulsa, Ovo, Dana, Linkaja dan Gopay Tanpa Potongan
New Member Depo Pertama 50rb Langsung Dapat 10rb