Penjelajah Waktu Ungkap Korea Utara Akan Jadi Kenangan Pada 2030
Hilangnya Korea Utara Pada Tahun 2030
Berita Hari Ini ~ Seorang pria misterius yang mengaku sebagai seorang time travel atau penjelajah waktu mengungkapkan bahwa Korea Utara Pada Tahun 2030 hanya akan menjadi sebuah kenangan.
Pria bernama Noah yang mengaku berasal dari tahun 2030 tersebut memberitahukan masa depan Korea Utara (Korut) dan diktator mudanya, Kim Jong-un.
“Pada tahun 2030 negara nakal itu sudah tinggal kenangan atau sudah tidak ada dan dalam rentang waktu 12 tahun Korea kembali bersatu” Ungkapnya.
Korea Utara sudah kalah beberapa saat setelah perang dan kemudian menjadi hanya Korea saja.
“Pada dasarnya orang masih menyebutnya Korea Utara dan Korea Selatan, seperti orang Amerika Serikat mengatakan utara dan selatan,” Lanjut Noah.
Nantinya akan ada banyak pemberontak di Korea Utara karena masyarakat di sana tidak ingin kapitalis.
“Ada pemimpin baru, Kim Jong-un melakukan tawar menawar, saya tidak akan mengatakan bagaimana tapi seperti itu,” tukas Noah, Maret 2018.
Tetapi pada akhirnya pemberontakanpun perlahan-lahan berhenti dan pada dasarnya itu hanya sebuah negara kapitalis dan semua orang menjadi senang.
Pertarungan Jepang, Amerika Serikat Dan Korea Utara
Noah menjelaskan bahwa selama periode 2030 beberapa negara terlibat dalam konflik yang pada akhirnya mengarah pada akhir negara provokatif Kim Jong-un itu.
“Korea Utara pada dasarnya menjadi ancaman besar bagi kami. Saya punya cerita tentang saya di Korea Utara pada 2030 dan saya belajar di sana bersama sekelompok orang lain, pada dasarnya kami hanya mencatat,” katanya.
Penjelajah waktu tersebut juga menjelaskan bahwa dirinya terperangkap dalam pertempuran dan disiksa oleh Korut yang berada di ambang kehancuran selama dua hari.
“Tapi masalahnya ada dua pihak yang bertarung, pada dasarnya sekelompok negara, saya hanya akan mengatakan tiga dari mereka karena saya tidak ingin menimbulkan paradoks,” imbuhnya.
“Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, pada dasarnya mereka bertempur dan saya berada di tengah-tengah bagian yang dilanda perang. Ada tembakan konstan, terus-menerus para pemberontak berlari saling membunuh, jadi sangat sulit bagi saya untuk tidak masuk ke tengah-tengah itu,” tuturnya.
“Saya mencoba membuat catatan, dan pada dasarnya saat pertarungan terjadi Korea Utara mendapat sedikit kemenangan dan mereka mendapatkan tanah tempat saya tinggal, jadi menangkap saya beberapa jam setelah itu terjadi dan saya dikirim ke kamp,” ungkapnya.
“Alasan mengapa saya tidak berbicara tentang kisah ini untuk waktu yang lama adalah bahwa saya hanya ada di sana selama dua hari sampai seseorang merebut kembali tanah dan kami dapat dibebaskan,” ujarnya.. (atn/ymn)
Baca Juga : 10 Kisah Legenda Asia Paling Seram Dan Bakal Buat Merinding
Baca Juga : Inilah 3 Merek Ikan Sarden Impor Yang Mengandung Cacing Anisakis
Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang
Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya
Source