Ronin: Tikus Pahlawan Pemecah Rekor Detektor Ranjau
Tikus sering dikaitkan dengan hal-hal negatif dan dianggap sebagai hama oleh petani. Namun, kelompok tikus ini justru unik karena berperan sebagai detektor ranjau darat.
Dilaporkan pada Kamis (10/4/2025), Ronin dan kawan-kawannya tidak membahayakan manusia, melainkan justru membantu menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi bahan peledak tersembunyi seperti ranjau. Tikus berkantung raksasa asal Afrika tersebut bahkan memecahkan rekor dunia karena berhasil menemukan jumlah ranjau darat terbanyak yang pernah dideteksi oleh seekor tikus.
Menurut Guinness World Records, dalam kurun waktu Agustus 2021 hingga Februari 2025, Ronin berhasil mendeteksi 109 ranjau darat serta 15 senjata tak meledak lainnya di sekitar kawasan Siem Reap, Kamboja.
“Pencapaian Ronin adalah bukti potensi tikus yang luar biasa,” ujar pawang utamanya, Phanny.
Ranjau darat masih menjadi ancaman serius di daerah-daerah bekas konflik. Senjata ini sengaja ditanam di bawah tanah untuk melukai atau menewaskan korban yang tidak curiga. Berdasarkan data Landmine and Cluster Munition Monitor, di Kamboja, ranjau telah menewaskan dan melukai lebih dari 65.000 orang sejak kejatuhan rezim Khmer Merah pada 1979.
Ranjau sulit dan berbahaya untuk dideteksi. Di sinilah tikus berperan, dengan kecerdasan, kecepatan, dan penciuman tajamnya untuk mengenali bahan peledak. Bobotnya yang ringan juga membuatnya aman karena tidak memicu ranjau.
Lembaga nirlaba APOPO memperkirakan masih ada 110 juta ranjau darat tersebar di lebih dari 60 negara. Sepanjang 2023, ranjau ini menyebabkan 5.757 korban jiwa, dan 37% di antaranya adalah anak-anak.
Asal Ronin
Ronin adalah salah satu dari lebih 100 tikus yang dilatih APOPO untuk mencium bahan peledak dan menunjukkan lokasi ranjau pada pawangnya. Tikus-tikus ini juga bisa mendeteksi tuberkulosis, membantu mencegah penyebaran penyakit.
Tikus berusia 5 tahun itu lahir di Tanzania, ukurannya jauh lebih besar dari tikus peliharaan biasa. Panjangnya lebih dari 2 kaki dan beratnya sekitar 2,6 pon, setara ukuran kucing.
Ronin ditempatkan di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, salah satu area dengan ranjau darat terpadat di dunia akibat konflik berkepanjangan dan pemboman besar oleh AS saat Perang Vietnam.
Baca Juga : Prabowo Siap Umumkan Sikap Indonesia soal Tarif Trump
Pasang Taruhan Kalian Di Situs IDN Slot dan Togel Tergacor Mandiritogel
Deposit Pulsa, Ovo, Dana, Linkaja dan Gopay Tanpa Ditambah
New Member Depo Pertama 50rb Langsung Dapat 10rb