NASIONAL

Karena Kesetrum Listrik Bocah Asal Banten Tangan Nya Harus Diamputasi

Loading

Karena Kesetrum Tangan Diamputasi

Berita Hari Ini ~ Sungguh malang nasib Yoga Pratama, bocah 10 tahun asal Pandeglang, Banten. Sore hari, ketika tengah asyik bermain di sekitaran Masjid, ia Kesetrum Listrik hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (2/8) lalu di Kampung Mandalawangi, Pandeglang. Akibat sengatan listrik tersebut, Tama, panggilan akrabnya, harus rela kehilangan tangan kirinya yang diamputasi.

Cerita Tama ini kemudian tersebar di media sosial.

“Iya betul itu anak saya, Yogi Pratama. Jadi kejadiannya sehabis salat ashar. Dia ikut shalawatan menunggu waktu maghrib. Habis shalawatan, dia lama nunggu waktunya kan. Main-main terus naik ke bagian atas masjid, di situ kesenggol kabel,” kata Fattoni melalui sambungan telepon Minggu (15/4).

Setelah kejadian tersebut, menurut Fattoni, Tama langsung dilarikan ke puskesmas terdekat di Kampung Mandalawangi. Setelah itu dipindahkan ke Rumah Sakit Pandeglang.

“Saya minta tolong segera tangani anak saya. Ternyata dokternya enggak ada. Saya lalu minta rujukan. Dibikinin ke Rumah Sakit Serang,” tambah Fattoni.

Fattoni membenarkan bahwa tangan kiri Tama harus diamputasi karena menderita luka parah akibat setruman listrik. Tindakan tersebut diambil karena luka di tangan Tama sudah membusuk.

“Kata dokter kalau tidak diamputasi, bisa lebih parah lagi sakitnya. Kondisinya sudah parah banget, (luka) sudah membusuk,” tutur Fattoni.

Hingga Minggu (15/4), Tama masih dirawat di RSUD dr. Drajat Prawiranegara, Kabupaten Serang, Banten.

Baca Juga : 2 Orang Warga Kristen Di Pakistan Tewas Di Tembak Orang Tidak Dikenal

Baca Juga : Amerika Serikat Akhirnya Lancarkan Serangan Pertamanya Ke Damacus

 

Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang

Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya

zvr
Bagaimana Reaksimu ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.