Dua Kerangka Manusia Purba Di Situs Nyi Subang Larang Era Paleometalik
Kerangka Manusia Purba Era Paleometalik
Tim dari Balai Arkeologi Bandung berhasil menemukan kerangka manusia purba pada zaman paleometalik di Situs Nyi Subang Larang.
Kerangka itu ditemukan pada saat tim kembali mengekskavasi situs tersebut di Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang.
Peneliti dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri mengatakan ekskavasi yang dilakukan saat ini adalah kegiatan lanjutan dari tahun 2013 dan 2016.
“Ekskavasi kali ini, kami berhasil mengungkap dua kerangka manusia yang terkubur pada era paleometalik atau 45 tahun sebelum masehi,” kata Lutfi, Selasa (17/4/2018).
Dua kerangka yang ditemukan ini belum utuh seluruh badan. Timnya baru menemukan kerangka manusia bagian kaki.
Kerangka tubuh bagian kaki yang dimaksud ialah tulang paha dan tulang kering.
Ia pun berharap dalam waktu yang diberikan untuk ekskavasi, bisa menemukan lagi kerangka bagian tubuh lainnya.
Lutfi yakin bahwa kerangka manusia ini dari zaman purbakala. Dikarenakan orientasi kuburan masyarakat zaman dahulu memiliki perbedaan dengan zaman sekarang.
Lutfi yang juga ketua tim ekskavasi Situs Nyi Subang Larang, menjelaskan perbedaan posisi penguburan tersebut.
Pada budaya kubur manusia sekarang, rata-rata posisi kepala di utara, dan kaki di selatan. Serta muka muka menghadap ke arah barat.
“Tapi di era prasejarah, tidak menggunakan orientasi seperti itu. Sungguh jauh berbeda, kerangka ini orientasinya agak barat laut tenggara,” ucapnya.
Sudah ada empat kotak penggalian pada ekskavasi yang dilakukan enam hari terakhir.
Ditemukan Juga Manik-Manik,Lempengan,Logam Dan Senjata Sekitar Kerangka
Dari penggalian-penggalian itu, Lutfi mengatakan telah juga mendapatkan berbagai manik-manik, lempengan dan senjata di sekitar kerangka.
Pada hasil pengujian sebelumnya, di zaman tersebut budayanya, menyimpan bekal kubur berupa barang-barang serta senjata di sisi kerangka.
“Kita juga menemukan banyak manik-manik yang terbuat dari batu, dari kaca, dan logam mulia. Diduga itu bekal kubur semacam perhiasan dan senjata dari logam. Serta ada juga berupa lempengan,” kata Lutfi.
Lutfi menyebutkan bahwa tradisi zaman prasejarah itu, seharusnya lempengan tersebut digunakan untuk menutup lubang mata, hidung dan mulut.
Namun, pihak Lutfi menemukan lempengan itu berserakan di sekitar dua rangka manusia yang baru ditemukannya itu.
Serta, penemuan manik-manik itu jumlahnya lebih banyak dibandingkan ekskavasi tahun 2016.
Ekskavasi ini ialah program dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang.
Pelaksanaannya dilakukan oleh seksi Cagar Budaya dan Kepurbakalaan Bidang kebudayaan bersama tim ahli dari Balai Arkeologi Bandung.
Sebagai tim arkeolog, Lutfi mengapresiasi pihak Pemkab Subang untuk melakukan ekskavasi pada situs sejarah di wilayah Subang ini.
“Ini kegiatan yang cukup advance dibanding ekskavasi di beberapa daerah lain di Jabar ini,” kata Lutfi.
Baca Juga : Turis Wanita Cantik Asal Denmark Jadi Korban Perkosaan Di Mentawai
Baca Juga : Kim Jong-Un Dan Presiden Korsel Sepakati Pembebasan Semenanjung Korea Dari Nuklir
Ayo Daftar Dan Pasang Angka Jitu Kalian Sekarang
Cash Back 2% Untuk Semua Pasaran Setiap Minggunya