GLOBAL

Dua Aktivis Terkenal Myanmar Divonis Mati

Loading

Berita Hari Ini ~Kyaw Min Yu, lebih dikenal sebagai Ko Jimmy, dan Phyo Zeyar Thaw, juga dikenal sebagai Maung Kyaw, dihukum berdasarkan Undang-Undang Kontraterorisme negara itu. Mereka dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang melibatkan bahan peledak, pemboman dan pendanaan terorisme.

Myawaddy TV dalam siaran berita malam melaporkan, sejak ditangkap, keduanya tidak dapat mengomentari tuduhan yang dialamatkan kepada mereka. Selain itu, tidak ada pengacara yang muncul mengomentari tuduhan itu.

Istri Min Yu, Nilar Thein, pada bulan Oktober membantah tuduhan yang diajukan terhadap suaminya.

Rincian persidangan mereka tidak tersedia karena proses dilakukan di pengadilan militer tertutup. Tidak jelas apakah keduanya terkait kasus yang sama.

Kyaw Min Yu adalah salah satu pemimpin Kelompok Pelajar Generasi ke-88, veteran pemberontakan rakyat yang gagal menggulingkan pemerintahan militer sebelumnya.

Dia telah aktif secara politik sejak saat itu, dan telah menghabiskan lebih dari belasan tahun di balik jeruji besi. Penangkapannya pada 23 Oktober di Yangon awalnya dilaporkan oleh istrinya, seorang aktivis yang juga pernah dipenjara di masa lalu.
Keduanya bersembunyi setelah pengambilalihan militer pada Februari. Dia diyakini masih bersembunyi saat ini.

Dua minggu setelah penangkapan, pemerintah yang dibentuk militer menuduh Kyaw Min Yu melakukan tindakan terorisme termasuk serangan ranjau untuk merusak stabilitas negara. Militer menuduh dia memimpin sebuah kelompok yang disebut “Operasi Cahaya Bulan” untuk melakukan gerilya perkotaan.

Dia sudah berada di daftar orang yang dicari dengan tuduhan menghasut kerusuhan.
Sementara Phyo Zeyar Thaw merupakan mantan anggota parlemen dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Suu Kyi. Dia merupakan seorang musisi hip-hop sebelum menjadi anggota Generation Wave, sebuah gerakan politik yang dibentuk pada tahun 2007.

Menurut pernyataan militer, dia ditangkap pada 18 November karena memiliki senjata dan amunisi. Pernyataan itu juga mengatakan dia ditangkap atas dasar informasi dari orang yang ditangkap sehari sebelumnya karena melakukan penembakan terhadap personel keamanan.

Pernyataan lain dari militer menuduhnya sebagai tokoh kunci dalam jaringan puluhan orang yang diduga melakukan serangan “teroris” di Yangon.

Myanmar modern diketahui jarang menerapkan hukuman mati. Militer Myanmar berhasil merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi. Pengambilalihannya memicu protes rakyat skala luas.

Aksi protes segera berubah menjadi pemberontakan setelah aksi demonstrasi tanpa kekerasan ditanggapi dengan kekuatan mematikan oleh pasukan keamanan.

Hampir 1.500 warga sipil diperkirakan tewas. Lebih dari 11.000 orang ditangkap karena pelanggaran politik.

Baca Juga:Rusia Akan Melakukan Serangan ke Ukraina

Baca Juga:Ledakan Bom Menghantam pasar Yang Ramai di Wilayah Timur Pakistan

 

Hari Gini Masih Galau Cari BO Yang Aman ? Mau Gabung Di BO Aman Dan Terpercaya ?
Mau Menang Jackpot Togel Dengan Modal 20rb? Segera gabung dapatkan Ragam Promo Menarik
Jadi Buruan Daftar Dan bergabung dengan kami

zvr
Bagaimana Reaksimu ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.