NASIONAL

Lima Bulan Banjir Rendam Cipayung Depok, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Loading

Lima Bulan Banjir Rendam Cipayung Depok, Warga Desak Pemerintah Bertindak

Lima bulan sudah banjir melanda wilayah Bulak Barat, Cipayung, Depok. Warga berharap pemerintah segera mencari solusi supaya banjir cepat surut.
Salah seorang warga Karno (58) berharap pemerintah mengambil tindakan agar banjir di RT 04 RW 08, Kelurahan Cipayung, Depok, cepat surut. Sebab, rumahnya berada persis di sebelah lokasi banjir.

“Saat hujan turun seperti tadi malam, air setinggi 1,5 meter masuk ke rumah. Barang jadi kerendam semua, hancur,” kata Karno saat ditemui Rabu (1/4/2024).

Pria yang berprofesi sebagai pengumpul barang bekas itu sangat terganggu dengan banjir yang merendam jalan penghubung Bulak Barat dan Pasir Putih Sawangan. Selain itu, banjir membuatnya merugi karena kondisi kardus yang dikumpulkannya terendam.

“Karena barang jadi basah, harga jualnya tidak sesuai. Biasanya kardus-kardus itu seharga Rp 2.000, tapi karena basah cuma dapat Rp 500 saja,” kata Karno.

Warga menyebutkan, sejak banjir, wilayah tempatnya tinggal bak kota mati. Akses jalan alternatif Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan pun putus sehingga mereka harus memutar jauh ketika beraktivitas.

“Mobilitasnya terganggu, dulu banyak pengepul barang rongsokan yang lewat sini tapi sekarang tidak ada. Rugi ekonomi dan waktu. Ya saya berharap dapat segera diperbaiki jalan penghubung itu seperti sediakala sebelum banjir,” jelas Karno.

Sementara itu, Adi Mardiono (58) mengaku banyak dampak negatif karena banjir yang terjadi di Bulak Barat, Kelurahan Cipayung, Depok. Dia merasa rugi lantaran lahan yang berada di bantaran Kali Pasanggrahan tak lagi bisa ditanami.

“Banyak dampak negatif, terutama yang di bantaran Kali Pasanggrahan. Tadinya warga bisa bercocok tanam, tapi karena banjir tidak bisa,” ujar Adi.

Adi mengatakan banyak warga yang menghasilkan nafkah dari kegiatan bercocok tanam di bantaran Kali Pasanggrahan. Kini, setelah 5 bulan banjir tak kunjung surut banyak warga merugi.

“Tadinya dengan bercocok tanam bisa menafkahi keluarga. Banjir sudah 5 bulan nggak kering-kering, mati mereka yang punya lahan,” ucapnya.

Menurutnya, jalan penghubung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan ini sudah seperti jalan mati. Sebab, tak ada mobilitas apa pun selain pemancing.

“Ini kan jalan alternatif yang menghubungkan 3 kecamatan, saat ini nggak ada yang lewat. Ya seperti spanduk itu, jalan ini sudah mati,” kata Adi.

Ia mengatakan ketinggian air saat ini mencapai 1,5 meter dari permukiman warga. Ketinggian air akan terus bertambah tergantung pada intensitas curah hujan.

“Kalau hujan air ketinggian air mencapai 2,5 meter. Pabrik tahu itu kan lantai dua, saat ini cuma terlihat lantai atasnya saja,” ujarnya.

Adi berharap pemerintah terkait segera mengambil tindakan untuk menangani banjir. Ia ingin jalan ini kembali seperti sediakala sebelum adanya pembangunan jembatan.

“Kalo kompensasi bagi warga yang terdampak ya belum terdengar hingga saat ini, jadi mereka ngungsi sendiri. Harapannya, semoga jalan kembali seperti semula,” ujarnya.

Baca Juga : Sama-sama Bikin Nyeri Dada, Ini Cara Bedakan GERD dan Penyakit Jantung

Pasang Taruhan Kalian Di Situs IDN Slot dan Togel Tergacor Mandiritogel
Deposit Pulsa, Ovo, Dana, Linkaja dan Gopay Tanpa Potongan
New Member Depo Pertama 50rb Langsung Dapat 10rb

Slot Gacor Anti Rungkat

zvr
Bagaimana Reaksimu ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.